Rekaman tentara Israel yang bersenjata lengkap memukulkan pentungan dan senjata mereka ke arah jemaah Palestina yang meringkuk di aula shalat Al-Qibli Mesjid Al Aqsha selama Ramadhan memicu kemarahan di seluruh dunia pada Rabu pagi.
Kenyataannya, kata Abdullah Jaber, seorang remaja dari Yerusalem yang diserang di aula doa dan ditahan oleh pasukan Israel pada Selasa malam, jauh lebih buruk.
“Mereka menahan kami di tanah, diborgol, untuk waktu yang lama, dan siapa pun yang mengangkat kepalanya akan dipukul dengan pistol,” kata Jaber kepada Middle East Eye.
“Kaki saya sakit, jadi saya memberi tahu seorang tentara tentang hal itu, tetapi dia memukul dada saya dan memaki saya.”
Berbicara setelah pembebasannya, Jaber menggambarkan momen mengerikan saat Israel memaksa masuk ke tempat suci di Yerusalem Timur yang diduduki, di mana warga Palestina sedang melakukan doa kontemplatif Itikaf.
0 Komentar