Serbia akan meminta penjaga perdamaian NATO untuk mengizinkannya mengerahkan militer dan polisi Serbia di Kosovo , sejalan dengan ketentuan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang di sana pada 1999, kata Presiden Aleksandar Vucic, Sabtu.
Vucic mengatakan pada konferensi pers di Beograd bahwa dia akan mengajukan permintaan tersebut dalam sebuah surat kepada komandan pasukan NATO KFOR, meskipun dia yakin permintaan itu akan ditolak.
Pernyataan Vucic muncul setelah serentetan insiden antara otoritas Kosovo dan Serbia yang merupakan mayoritas di Kosovo utara.
Ini akan menjadi pertama kalinya Beograd meminta untuk mengerahkan pasukan di Kosovo, di bawah ketentuan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang 1998-1999, di mana NATO menjadi perantara melawan Serbia untuk melindungi Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania.
Resolusi itu mengatakan Serbia dapat mengerahkan hingga 1.000 pejabat militer, polisi, dan bea cukai ke situs-situs keagamaan Kristen Ortodoks, daerah-daerah dengan mayoritas Serbia dan penyeberangan perbatasan, jika penempatan semacam itu disetujui oleh komandan KFOR.
Pada saat disepakati, Kosovo diakui secara internasional sebagai bagian dari Serbia. Dengan dukungan Barat, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2008, sebuah deklarasi yang tidak diakui oleh Serbia.
0 Komentar