Situs berita Ynet Israel telah mengklaim bahwa diskusi telah terjadi di Parlemen Eropa tentang pembekuan dana untuk program pendidikan di wilayah Palestina yang diduduki, karena murid "didorong" untuk melakukan kekerasan terhadap orang Israel. Tuduhan seperti itu bukanlah hal baru. Pada bulan Desember 2020, legislatif Norwegia mendukung pemotongan bantuan kepada Otoritas Palestina dengan dalih kegagalannya untuk mengurangi hasutan terhadap orang Yahudi Israel dalam kurikulum sekolah. Tidak ada yang dikatakan tentang hasutan Israel terhadap anak-anak, terutama pemukim ilegal, untuk menyerang warga Palestina dan tanah pendudukan mereka.
Dunia, tampaknya, tidak hanya puas dengan diam tentang pendudukan Israel atas tanah Palestina, tetapi juga ingin menduduki pikiran, budaya, dan pendidikan Palestina. Sekali lagi, ini bukan hal baru. Israel selalu tahu bahwa pendidikan memberdayakan orang untuk menciptakan peluang dan membawa perubahan politik yang penting, seperti mengakhiri pendudukan militer yang brutal, misalnya. Otoritas pendudukan Israel dengan demikian telah mencoba untuk mengontrol kurikulum Palestina sejak diperkenalkan pada tahun 2000.
0 Komentar